Mempunyai hewan peliharaan di rumah tentu sangat menyenangkan Tetapi, saat kita sudah bertekad untuk memelihara anabul, kita juga harus menyadari bahwa ada batasan usia maksimal untuk para anabul kesayangan kita. Misalnya saja kucing, Secara umum, usia kucing ada di kisaran 10-15 tahun saja, sehingga jika pet parents memelihara kucing, perlu dipersiapkan psikologisnya bahwa suatu saat akan ditinggal oleh hewan menggemaskan ini.
Tidak hanya batasan usia, matinya anabul juga bisa disebabkan oleh beragam macam hal lainnya. Bisa karena terkena penyakit atau bisa juga kecelakaan, misalnya tertabrak kendaraan. Saat melihat anabul mati, ada ilmu yang jarang kita ketahui, yaitu bagaimana cara menguburkan anabul dengan baik dan benar. Padahal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bangkai kucing tidak menimbulkan masalah.
Baca juga: Cara Mengobati Kucing Muntah
Cara Mengubur:
Di bawah ini merupakan cara menguburkan anabul yang mati, baik karena kecelakaan maupun karena sakit.
Baca juga: Kenapa kucing harus Vaksin?
1. Pastikan Sebab Kematian
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada dua sebab utama anabul mati. Pertama adalah kecelakaan atau tertabrak dan yang kedua adalah karena sakit. Jika dikarenakan tertabrak, maka kemungkinan besar darah si anabul tercecer keluar. Dalam hal ini, pet parents perlu menyiapkan beberapa perlengkapan seperti kain atau bahkan air untuk menghilangkan noda darah pada tubuh anabul dan jalan atau aspal yang menjadi lokasi si anabul mati tertabrak.
Jika anabul mati karena sakit, pet parents perlu mengetahui penyakit yang menyebabkan kucing mati, apakah menular atau tidak. Jika penyakit menular, perlu pet parents siapkan perlengkapan yang pada intinya bisa mencegah kita terinfeksi penyakit menular dari anabul tersebut.
Kunjungi: Makanan Basah untuk Kesehatan Jantung Anjing
2. Lokasi Mengubur Yang Tepat
Jika yang mati adalah anabul peliharaan kita, pet parents bisa mencari lokasi yang dekat dengan rumah kita sebagai tempat menguburkannya. Halaman rumah baik depan maupun belakang bisa kita gunakan sebagai tempat mengubur. Namun pet parents perlu memperhatikan agar lokasinya jauh dari sumur air tanah agar tidak menjadi penyebab air sumur bau.
3. Perhatikan Kedalaman Galian Lobang
Buatlah lubang kuburan dengan ukuran panjang 1,5 kali dari panjang anabul. Untuk lebarnya, pet parents perlu mempertimbangkan panjang kaki kucing atau tinggi badan anabul. Hal ini dikarenakan anabul yang mati biasanya dalam posisi terbaring dengan keempat kakinya lurus atau tidak ditekuk. Jika hewan peliharaan tersebut adalah kucing, pet parents bisa memberi ruang mencapai 50-60 cm. Sedangkan untuk kedalaman galian, minimal 30 cm atau lebih dalam dari itu lebih baik. Hal tersebut diperlukan agar bau tidak sedap dari bangkai menguap ke udara.
4. Beri Alas atau Bungkus Pada Jasad Kucing
Sebelum dikuburkan, bungkuslah anabul dengan dedaunan yang masih segar. Pet parents dapat membungkusnya dengan daun pisang yang memiliki ukuran permukaan luas dan segar untuk meminimalisir bau bangkainya.
5. Berikan Tanda Pada Kuburan Kucing
Setelah kucing telah ditimbun dan dipadatkan tanahnya, pet parents dapat memberikan tanda pada kuburannya. Penanda ini sangat penting agar pet parents dapat mengingat si anabul sebagai teman dekat yang menggemaskan semasa hidupnya. Tanda akan adanya kuburan si anabul bisa berupa batu nisan atau mungkin kerikil yang ditata rapi. Prinsipnya bisa menunjukkan adanya makam anabul di situ.
Baca juga: Cara Memilih Mainan untuk Anjing
Memberikan penghormatan dengan cara menguburkan anabul dengan baik adalah perbuatan yang positif. Apalagi anabul adalah hewan peliharaan yang sangat kamu sayangi, maka tidak ada salahnya untuk memperlakukan si anabul layaknya teman hingga di akhir hayatnya.